Meskipun animo Jpop ataupun Jrock telah lebih dahulu booming dan menjangkiti remaja di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya tetapi bukan berarti sambutan di Semarang tidak seheboh seperti di tempat lain. Walaupun baru beberapa tahun menetaskan telur Jepang holic namun acara-acara yang digelar di Semarang terus membanjir secara kontiyu.
Apapun event Jepang yang diselenggarakan pasti mampu menyedot banyak penonton. Kebanyakan acara yang diselenggarakan berbau musik Jepang. Acara-acara berbau Jepang tersebut juga disemarakkan dengan ajang kontes para cosplayer untuk memamerkan hasil kreasi costum mereka.
Secara harfiah cosplay berasal dari kata Costum Player yang artinya bermain-main dengan kostum atau baju. Cosplay itu sendiri dipopulerkan oleh remaja Jepang. Dalam ber-cosplay seseorang tersebut memakai kostum ala tokoh yang diidolakannya dalam anime (film kartun Jepang), manga (komik Jepang), game atau play station (Ragnarok), dan band Jepang. Peserta dibagi menjadi dua kategori umum di dalam ber-cosplay. Pertama, cosplay yang meniru atau imitate karakter tokoh. Kedua, cosplay original di mana para cosplayer memiliki desain sendiri atau membuat penekanan karakter sendiri sesuai imaJinasi atau tingkat originalnya.
Seorang cosplayer diberi julukan dalam ber-cosplay. Seorang cosplayer memiliki motivasi yang beraneka ragam. Ada yang hanya mengisi waktu luang atau karena memang hobi dan ingin merasa lebih dekat dengan tokoh yang dikaguminya. Ada pula yang hanya ingin sekedar dilihat orang banyak atau istilahnya mejeng.
Agedelon, mahasiswa Fakultas Hukum UNDIP angkatan 2004 berpendapat, “Menjadi seorang cosplayer itu sebuah kepuasan pribadi, pengen dikenal orang, pengen menjadi pusat perhatian orang. Ada juga yang pengen menutupi dirinya sebagai jalan untuk mengeluarkan unek-uneknya dan dengan visual tersebut dia seperti menutupi dirinya sendiri.” Komentar yang hampir sama sempat juga diungkapkan oleh Kikky. “Kebanyakan pengen tenar. Cosplayer menunjukan curahan diri aja. Cosplay itu kumpulannya orang-orang yang punya hobi sama dan mungkin juga bisa menemukan soulmate,” ungkap mahasiswa Fakultas Hukum UNDIP angkatan 2004 ini.
Selain itu, mendapat hadiah dari ajang cosplay jugamenjadi motivasi mereka. Pemenangnya biasanya dipilih berdasarkan kemiripan dengan tokoh, kreativitas dan Kedetailan pada kostum. Yah kurang lebih begitu deh deskripsinya kalau di Indonesia Raya.
copy from:
majalahopini34
1 komentar:
ya bgus ci cosplay dari jepang
tp kmren yg d'UI jg bgus2 cosplay nya
hehe
Posting Komentar