Senin, 29 Juni 2009

tips buat bergaya ala 80-an

Era tahun 80-an memang selalu meninggalkan kesan yang mendalam bagi genarasi yang mengalaminya (beautiful childhood memory) –mungkin juga generasi yang lebih muda atau lebih tua. Sebagian orang mengatakan “Era 80-an atau eighties merupakan masa yang paling indah buat remaja”, “Serasa muda lagi kalo dengerin lagu-lagu 80-an”,”Ditanya tentang tahun 80-an, pikiran saya akan pertama kali melayang kepada si Lupus dan Si Boy”, dsb. Karena era 80-an (eighties) selalu identik dengan ekspresi jiwa muda, citra dinamis, kebebasan berkreasi dan kebersamaan. Maka tidak jarang Era 80-an seringkali kembali diangkat kembali sebagai icon fashion, momen nostalgia atau bahkan untuk tema sebuah acara pesta. Tapi tidaklah lengkap apabila Anda hanya menggunakan fashion sebagai icon 80-an, tentunya akan lebih sempurna apabila ada juga memiliki wawasan lengkap gaya 80-an, lengkap dengan segala pernak-perniknya. Karena wawasan Anda tentang era 80-an mungkin juga akan meninspirasi Anda dalam suatu momentum tertentu. Berikut ini adalah Tips bagaimana Anda bisa bergaya sempurna ala 80-an :

1. Pakaian. Baju-baju polo bergaris yang didominasi merk-merk Country Fiesta (CF) dengan model peraganya Chintya Rustam –tante dari artis Marshanda- dan Ahmad, merk Hammer dengan model peraganya Imanuel Susan Bachtiar & Danny Priatna, merk Osella dengan model peraganyanya Atalarik Syah Arik dan Ponco Buwono. Untuk Kemeja, mode kala itu adalah kemeja lengan pendek/lengan panjang dengan lengan digulung dan kerah dinaikkan, blazer dengan lengan digulung atau kemeja gombrang dengan 2 kancing teratas dilepas lengkap dengan kaos oblonk sebagai kaos dalamnya.

2. Celana. Celana tahun 80-an adalah bergaya baggy-belel dengan bagian bawah dilipat sebagai aksen mode kala itu. Merk-merk seperti Mambo dan Tira -dengan modelnya Wiwied- sangat diminati. Biasanya dikombinasikan dengan ikat pinggang warna ekspresif (merah, biru) dan rubber bracelets.

3. Sepatu. Genarasi remaja 80-an identik dengan model Sepatu Warior dengan ciri budaran di bagian mata kaki, sepatu model Big Boss ala Bruce Lee, sepatu merk Eagle -yang akhirnya dibajak dengan merk EGEL- , merk Kashogi -yang akhirnya dating menggeser dominasi Eagle- merk LA Gear (yang cukup fenomenal kala itu dengan harga 100 ribu ke atas kala itu, lebih mahal dari pada merk Adidas dan Nike). Jiwa kreatifitas anak muda terhadap mode kala itu cukup dinamis, dengan kreasi sepatu dengan tali besar berwarna fosfor mencolok hijau, biru muda dan orange atau warna kanan-kiri berbeda, kemudian sepatu model fantofel dengan bagian belakangnya diinjak untuk para remaja mahasiswa kala itu.

4. Rambut. Gaya model Punk Rock Ala Euis Dahlia, model Bob atau model Jambul Jabrik untuk cewek dan rambut model duran duran atau Deddy Dorres, dan Rambut kuncir kecil/buntut ala Lupus untuk yang cowok, akan selalu dijumpai dimanapun Anda melangkah ketika itu, mulai dari remaja kelas atas hingga abang-abang becak.

5. Aksesoris. Aksesoris tahun 80-an bisa dibilang sangat beragam mulai Jam tangan merk Pop Swatch, jam tangan merk G-Shock sampai jam tangan Model Robot/Kalkulator. Untuk anak-anak sekolah, aksesoris pulpen kilometriko, buku tulis kiky, buku tulis big boss, sapu tangan handuk warna-warni, stiker Panini, PIN New Kids On The Block (NKOTB)/Tommy Page atau segala barang yang berbau Fido Dido, cukup mendominasi. Dan tentu saja…foto Pak Harto dan Pak Umar Wirahadikumah di depan kelas!

6. Alat Transportasi. Seperti era-era yang lain, alat transportasi selalu mewakili masanya, namun akan terasa kurang lengkap apabila Anda bergaya 80-an namun tanpa alat transportasi khas kala itu seperti Sepeda BMX, mobil Suzuki Carry, Suzuki Jimmi Jangkrik, GL Pro, Corolla DX Lampu Bunder.

7. Lagu. Lagu-lagu tahun 80-an memiliki ke khasan terendiri diantara masa-masa yang lain, selalu energik –kecuali Hati Yang Lukanya Betharia Sonata yang pernah dikritik Menteri Penerangan Harmoko sebagai lagu cengeng-, penuh dengan romantika cinta dan dominan dengan dance group background-nya pada setiap video klipnya. Salah satu yang fenomenal kala itu adalah Grup musik New Kids On The Block (Danny Wood, Donny Wehlberg, Joe McCentyre, Jonatan dan Jordan Knight) yang cukup mampu membius remaja kala itu. Semua orang mengalami demam NKOTB, mulai dari Potongan Rambut Ala Skin Head, gaya busana, kaos, tas, buku tulis sampai PIN yang tertempel puluhan di tas sekolah. Sedangkan di Indonesia sendiri, banyak artis-artis yang sampai saat ini masih dikenang dengan lagu-lagu khasnya, Gombloh dengan Di radio-nya, Ari Wibowo dengan Madu dan Racunnya, Anggun C. Sasmi denga Tua-Tua Keladi-nya, Trio Libel’s (Roni Sianturi, Edwin Manansang, Yanny) dengan Trio Dance Groupnya, Ari Wibowo si Madu & Racun dengan topi dan kacamata khasnya… dan tentu saja SKJ 88 (diaransemen oleh Januar Iskhak)! Berikut ini link yang bisa Anda gunakan untuk download beberapa lagu kenangan 80-an tersebut*:

Anggun C. Sasmi – Tua-Tua Keladi.mp3
Gombloh – Di Radio.mp3
Betharia Sonata - Hati Yang Luka.mp3
Hari Mukti – Ada Kamu.mp3
Nia Daniati – Gelas Gelas Kaca.mp3
Obbie Messakh - Kisah Kasih di Sekolah.mp3
Trio Libels - Gadisku.mp3
New Kids On The Block - Step By Step.mp3

8. Film. Kala itu film Indonesia mencapai puncak keemasannya dengan film-film diantaranya seperti Catatan Si Boy I,II,III,IV (Onky Alexander, Didi Petet, Theo Pakusadewa, Meriam Bellina, Dede Yusuf, Btari Karlinda) dengan nama asli Raden Mas Haryo Purboningrat (Boy), cukup menginspirasi banyak pemuda kala itu untuk jadi sholeh tapi playboy. Lupus I, II, III, IV (Ryan Hidayat, Nurul Arifin, Hilman Lupus, Firda Razak/Firda Kusler) juga menginspirasi banyak orang dengan penampilan cuek serta jahil-nya ngerjain temen dan Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro) yang selalu diputar menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tak hanya itu, film-film luar yang ‘berekspansi’ ke Indonesia juga cukup menginspirasi remaja kala itu –yang hanya bisa diputar memakai player video berformat VHS/Batamax- sebut saja seperti: Voltus V (perseteruan dramatis antara 2 bersaudara Ken Ichi dan Hainel), Polisi Angkasa Luar Gaban & Sharivan yang bisa berubah bentuk 1/1000 detik, Lionman/Lionmaru (Shisimaru, Shaori, Kosuke, Tiger Joe, Ninja Dokro, Goshun), Megaloman, Google V. Saat itu, sebagian besar perlengkapan anak-anak selalu dihiasi oleh gambar-gambar superhero tersebut, mulai dari kaos, tas sekolah, tempat minum, sepatu sampai sandal jepit. Berikut ini beberapa link yang dapat Anda gunakan untuk download OST/Theme Song 80-an tersebut*:

Ost. Catatan Si Boy 1 – Si Boy (Ikang Fawzi).mp3
Ost. Catatan Si Boy 2 - Boy I Love You (Fairuz).mp3
Ost. Catatan Si Boy 3 - Shame On Me (Jacky).mp3
Ost. Catatan Si Boy 4 - Ambisiku Boy (Vonny Sumlang).mp3
Ost. Warkop DKI.mp3
Ost. Candy Candy.mp3
Ost. Google V.mp3
Ost. Keiketsu Lionmaru.mp3
Ost. Yuke Megaloman (Mizuki Ichiro).mp3
Ost. Voltus V.mp3
Ost. Uchuu Keiji Gaban.mp3
Ost. Uchuu Keiji Sharivan.mp3

9. Acara TV. Saat itu acara televisi mungkin belum seberagam saat ini, dimana TVRI masih merupakan pemain tunggal di bidangnya. Acara-acaranya pun ternyata cukum mampu memberikan hiburan bagi remaja-remaja 80-an, antara lain film Aku Cinta Indonesia (ACI), Si Unyil –lengkap dengan tokoh-tokoh uniknya, seperti Pak Lurah dengan background tulisan G. Dwipayana-nya atau Orang Gila dengan background tulisan Ambari B.A-nya (“Dimana anakku, dimana istriku…!”), Dari Desa ke Desa dengan presenter Sambas, atau Siaran Langsung Sepak Bola PSSI dengan pemainnya kala itu diantaranya Ricky Yacob, Robi Darwis, Ponirin Meka dan Rully Nerre. Beberapa serial TV asing yang cukup menginspirasi dan memberi kesan mendalam, misalnya adalah The A-Team (Hanibal, Face, BA Baracus, Murdock), Oshin lengkap dengan romantika Oshin kecil hingga Oshin tua, CHiPs (Llewellyn Poncherello, Jon Baker) dengan Mogenya yang sanggup meng-hadle kriminalitas di seluruh California, BJ and The Bear dengan truk trontonnya atau Hunter (Sergeant Rick Hunter, DeeDee Mcall) dengan mobil ford bututnya. Berikut ini beberapa link yang dapat Anda gunakan untuk download OST/Theme Song-nya*:

Ost. Oshin.mp3
Ost. CHiPs.mp3
Ost. Hunter.mp3
Ost. The A-Team.mp3

10. Acara Radio. Sandiwara Radio saat itu merupakan alternative lain sebagai media hiburan masyarakat tahun 80-an. Salah satu diantaranya yang paling fenomenal adalah Sandiwara Radio Saur Sepuh yang disutradarai Niki Kosasih. Sebegitu booming-nya sandiwara radio Saur Sepuh kala itu mulai dari Darah Biru, Banjir darah di Bubat, sampai Satria Madangkara yang cukup popular tersebut, dengan ajian-ajian andalannya seperti Lampah lumpuh, Ajian serat jiwa, atau Waringin sungsang, membuat para dubber-nya seperti Ferri Fadli, Elly Ermawati, serta Ivone Rose juga turut naik daun. Bahkan untuk memperoleh fotonya, para pemirsa radio bersedia menukarkannya dengan bungkus Obat Procold (untuk tokoh Mantili) dan bungkus Obat Enterostop (Untuk tokoh Brama Kumbara) . Puncak boomingnya adalah ketika Saur Sepuh Edisi Satria Madangkara diangkat ke layar lebar. Saat itulah, semua lapisan masyarakat berbondong-bondong untuk menontonnya, mulai dari anak-anak sampai nenek-nenek.

11. Hobi. Bagi yang memiliki hobi tertentu di tahun 80-an pasti akan teringat hal-hal berikut : Komik Trigan, Komi Tiger Wong yang berakhir sad ending akibat tokoh supreme kerbau yang jauh lebih kuat dari tokoh utamanya, Arad & Maya, Coki si Pelukis Cepat, Kisah Roel Dijkstra dengan intrik sepakbolanya, Kisah Deni Si Manusia Ikan yang tidak pernah bertemu orang tuannya, Lucky Luck yang gerakanya lebih cepat dari bayangannya, Komik Nina, Komik Storm, Bob Si Napi Badung yang selalu konyol dengan usaha pelariannya, majalah gadis dan mode yang selalu menyajikan kompetisi gadis sampul dan cover boy-nya.

12. Makanan. Era 80-an memang sangat fenomenal, sampai makanan pun akan terasa sangat 80-an ketika mengingatnya: Anak Mas, Permen Karet Yosan (penjualan sempat melonjak karena Cerpen Lupus karya Hilman Hariwijaya Booming di pasaran), wafer superman dan coklat koin emas yang hamper selalu ada di meja tamu saat lebaran tiba.

13. Ungkapan. Ngobrol dan becanda di kalangan remaja 80-an ketika itu akan terasa belum eksis kalau belum mengatakan jargon berikut ini: “Lam Maniez ya”, “Lam Caem Selalu”,”Tak U U lah yaw”,”Biar Memble Tapi Kece”,”Cerio Olea Leo!”,”Lam Senggol buat doi”, “Ngeceng Nich Yee!”, “Cowook… godain kita doong!”, “Alamkjaaan ahik ahik!” atau …. tema-tema peringatan hari besar “Dengan Semangat Nasionalis Kita Tingkatkan Iman dan Takwa”.



copy from:

http://tipsanda.com/2009/04/01/tips-sempurna-bergaya-ala-tahun-80-an/#more-1854

7 komentar:

Yuni Lestari mengatakan...

hahahahahaha....

sesuai dengan muka lw....era 80'an....


hahahahahahaha

piiissssss,,,,sakti...!!!!!!!

Ferriansyah mengatakan...

keren topinya

weendy mengatakan...

hmmm...cukup menarik, klo bisa artikel the legend lainnya sabeni hahaha

weendy mengatakan...

hmmmm nice...

diphadiphey.blogspot.com mengatakan...

keren!!

Anonim mengatakan...

w mau donk topina
keren bgt tuh..hee

ayu.P.sakti mengatakan...

wahaahahahha

gw bukan tukang jualan yeee


mav pak buuu